Monday, September 14, 2015
TAUSIYAH IASS MAS d. NAWAWI SAEDOLLAH
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الحمد لله
والصلاة والسلام على رسول الله وعلى أله وصحبه ومن والاه. أما بعد
Alhamdulillah,
gembira sekali rasanya saya melihat semangat Saudara-Saudara para Pengurus IASS
sekalian untuk melakukan musyawarah kerja, untuk membangun kiprah yang terarah
dari para alumni Pondok Pesantren Sidogiri. Semoga musyawarah ini bisa membawa
perubahan bagi masyarakat luas agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Musyawarah
kerja ini merupakan kesempatan bagi kita untuk membuat peta mengenai
langkah-langkah strategis yang mesti kita tempuh, baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang, agar IASS ini memiliki manfaat yang besar,
khususnya bagi alumni dan Pondok Pesantren Sidogiri. Jadi, manfaatkanlah dengan
baik dan sungguh-sungguh. Ini adalah arena kita berbicara, memeras pikiran,
mengerahkan segala kemampuan untuk merencanakan hal-hal terbaik yang realistis.
Jangan
sampai Saudara-saudara mengikuti musyawarah kerja hanya sekadar memenuhi
formalitas dan sikap sambil lalu, tanpa memiliki misi yang jelas dan ingin
Saudara perjuangkan untuk menjadi keputusan-keputusan. Kami akan sangat kecewa
jika ada peserta dalam musyawarah sebesar ini yang bersikap acuh tak acuh
terhadap program-program kerja yang sedang kita godok nanti. Masing-masing dari
kita, datang ke musyawarah ini untuk memperjuangkan kepentingan ma’had dan
kepentingan umat. Maka, sejauh apa semangat Saudara-Saudara dalam
bermusyawarah, maka sebenarnya sejauh itu pula gambaran kepedulian
Saudara-Saudara terhadap kepentingan ma’had dan umat ini.
Saudara-Saudara
para peserta Musyawarah Kerja sekalian … Adanya organisasi, program, anggaran
dan lain-lain, merupakan hal-hal urgen yang sudah seharusnya kita persiapkan
dengan baik dan matang melalui musyawarah ini. Akan tetapi, semuanya harus kita
letakkan sebagai media dan sarana. Sedangkan muara dan sumbernya harus selalu
mengacu kepada visi Pondok Pesantren Sidogiri, yaitu mencetak ibadillah
as-shalihin atau manusia-manusia yang bertakwa.
Oleh
karena itu, segenap instansi, institusi, ataupun organisasi yang berafiliasi
kepada Pondok Pesantren Sidogiri harus menuju ke arah yang sama dengan
Sidogiri, meskipun bidang yang ditekuni beranekaragam. IASS, sebagai salah satu
organisasi yang menjadi cermin Sidogiri di masyarakat luas, harus benar-benar
bisa menerjemahkan hal ini dengan baik. IASS harus benar-benar bisa menjadi
kepanjangantangan dari apa yangg telah digagas dan dibangun oleh para masyayikh
kita.
Jangan
sampai kita silau oleh capaian-capaian tertentu yang tampak wah di mata orang lain, tapi
sebenarnya tidak memiliki nilai apa-apa di hadapan para masyayikh kita sendiri.
Keberhasilan kita ini diukur berdasarkan sudut pandang para masyayikh kita,
seperti Kiai Cholil Nawawie, Kiai Hasani Nawawie, Kiai Abdul Alim dan para
masyayikh-masyayikh yang lain. Maka, sebisa mungkin marilah kita belajar untuk
menghadirkan sosok-sosok beliau dalam setiap langkah yang akan kita lakukan
atas nama institusi atau atas nama apapun yang membawa nama Sidogiri. Kita
mesti menghadirkan pandangan hidup beliau-beliau itu, dengan senantiasa
membayangkan: seandainya Kiai Cholil tahu, apakah beliau ridha dengan apa yang
kita lakukan? Seandainya Kiai Hasani melihat apakah beliau akan tersenyum atau
malah sebaliknya? Seandainya Kiai Abdul Alim tahu apakah beliau setuju atau
tidak? Dan, beliau-beliau itu kemungkinan besar terus memantau segala hal yang
kita lakukan atas nama Sidogiri. Boleh jadi, pantauan beliau saat ini jauh
lebih tajam daripada pantauan beliau saat masih berada di tengah-tengah kita
sekalian.
Sedangkan
indikator-indikator keberhasilan yang biasa dipakai oleh orang lain, cukuplah
kita jadikan sebagai penunjang, jangan sampai dijadikan standar utama yang
menjadi kiblat kita. Jangan sampai menjadi perhatian utama yang menyebabkan
kita mengabaikan ruh perjuangan para masyayikh Sidogiri. Sangat banyak hal-hal
yang dianggap sebagai kemajuan luar biasa oleh orang-orang di luar sana, tapi
sejatinya hal itu merupakan kemunduran luar biasa di hadapan para masyayikh dan
kitab-kitab yang kita baca.
Sebagai
perbandingan, saya pernah mendengar, bahwa kebanyakan orang menganggap Abad
Kelima Hijriah sebagai masa keemasan Islam dalam sejarah karena kemajuan
peradaban yang dicapai umat Islam saat itu. Namun, menurut Imam al-Ghazali,
justru masa tersebut merupakan masa kemunduran luar biasa. Sebab, Imam
al-Ghazali mengukur kemajuan dengan sisi yang berbeda; sisi yang hakiki, yaitu
kelurusan akidah dan keteguhan masyarakat terhadap ajaran agama. Pada Abad Kelima
itu, justru umat Islam terpecah belah di bidang akidah ke dalam berbagai macam
aliran yang beranekaragam; dan mereka disibukkan dengan persaingan politik
serta perebutan kekuasaan yang begitu sengit.
Menurut
standar ukuran yang dipakai oleh Imam al-Ghazali, masa keemasan Islam justru
terdapat di masa para Sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Yaitu, sebuah masa di mana
umat Islam hidup dengan sangat sederhana. Dengan masjid Nabawi yang beralas
pasir dan bertiang pelepah kurma, tapi di dalamnya penuh dengan ilmu, ibadah,
dan cahaya keimanan yang terang benderang. Dengan pedang yang mungkin sudah
berkarat dan kuda-kuda yang mungkin sudah ringkih, tapi mereka menjadi
singa-singa jihad yang membuat musuh-musuh mereka gemetar ketakutan.
Seperti
halnya dulu, setengah abad yang lalu, Nahdlatul Ulama merupakan organisasi yang
sangat berwibawa dan dicintai oleh segenap masyarakat Muslim Indonesia.
Nahdlatul Ulama meruntuhkan pesawat tempur pasukan sekutu hanya dengan sebuah
Resolusi Jihad. Melalui petuah para ulama, Nahdlatul Ulama mematahkan dominasi
komunis yang berurat berakar sampai ke desa-desa. Padahal pada masa itu,
Nahdlatul Ulama di tingkat propinsi masih kesulitan sekali untuk membuat sebuah
kantor. Saya mendengar sebuah cerita, pernah pada saat Muswil di Surabaya, ada
seorang Kiai sampai melepas songkoknya untuk dijadikan wadah sumbangan di
antara para hadirin. Para Kiai itu sumbangan untuk keperluan menyewa rumah bagi
Rois Syuriah yang didaulat untuk pindah dan tinggal di Surabaya.
Namun
demikian, dengan sarana yang sangat terbatas, Nahdlatul Ulama pada saat itu
sangat mengakar di tengah masyarakat kita, jauh berbeda dengan kondisi saat
ini, ketika kantor-kantor NU sudah mentereng di mana-mana.
Ini
sekadar perbandingan. Bukan berarti saya hendak mengajak Saudara-saudara untuk
kembali ke masa lalu, untuk beralas pasir dan berdinding bambu. Saya hanya
ingin menyatakan bahwa kemajuan kita terletak pada hal-hal yang bersifat
moral-rohaniah, bukan dalam hal-hal yang bersifat materi-jasmaniah.
Jangan pernah
berpikir bahwa kita lebih bisa, lebih maju, lebih berawawasan, lebih mengetahui
perkembangan zaman, sehingga menganggap remeh apa yang telah dilakukan dan
dicapai oleh para pendahulu kita. Para pendahulu kita memang tampak seperti
biasa-biasa saja, tapi mereka tampak gagah, mulia dan penuh dengan karisma.
Apa yang
dibangun oleh para pendahulu kita berdiri dengan tegak dan kokoh hingga saat
ini, karena mereka membangunnya dengan hati, bukan dengan materi. Seandainya
para masyayikh kita mewariskan uang dan kekayaan, maka saya yakin
seyakin-yakinnya bahwa Sidogiri sudah runtuh dan tamat semenjak dahulu.
Sidogiri bisa terus bertahan sampai saat itu, karena warisan yang kita terima
adalah ilmu dan keteladanan. Kedua warisan ini membuat semua orang menerimanya
dengan penuh khidmat dan keyakinan, bukan menerimanya dengan keraguan dan
kesemuan.
Oleh
karena itu, jangan pernah berpikir bahwa kita tidak bisa berbuat sesuatu tanpa
uang. Pikiran itulah yang meruntuhkan kekokohan moral kita, sehingga mungkin
ada di antara kita yang berani menabrak batas-batas hanya karena ingin
mendapatkan dana untuk organisasi kita. Pikiran semacam itu pula yang membuat
madrasah dan institusi keagamaan di masyarakat kita menjadi ompong dan tak
bertaji.
Merupakan
sebuah fakta di mana-mana, bahwa ada banyak orang yang berkiprah di bidang
dakwah dan perjuangan agama, akhirnya putus asa dan tidak berbuat apa-apa hanya
karena tidak memiliki dana. Perasaan dan sikap ini adalah musuh terbesar yang
harus kita perangi terlebih dahulu dalam diri kita sebelum kita berperang
melawan musuh-musuh kita.
Sebagai
kaum santri, kita dididik untuk mengandalkan semangat, kejujuran, ketulusan,
dan integritas kepribadian. Maka, jangan sampai kita ikut-ikutan menyuburkan
dan menebarkan opini tentang kesaktian uang. Hal itu merupakan sesuatu yang
tabu bagi kita.
Maka,
sekali lagi mari selalu kita ingat, bahwa apa yang telah dibangun oleh para
Masyayikh kita bisa menjadi kokoh dan abadi, karena mereka mengandalkan
kekuatan hati, bukan kekuatan-kekuatan lain yang semu. Semoga kita senantiasa
bisa menyerap teladan dari mereka, dan tidak melupakannya dalam setiap detak
pikiran, gerakan tangan dan langkah kaki kita.
Semoga
Allah senantiasa memberikan kekuatan kepada kita semua untuk betul-betul
berjuang memberdayakan alumni dan mengembalikan mereka terhadap berbagai ajaran
dan teladan yang mereka dapatkan selama di pesantren. Semoga Allah memberikan
taufik kepada pikiran kita agar bisa meletakkan IASS sebagai wahana perjuangan
yang perlu kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, bukan sekadar organisasi
yang kita perhatikan dengan sambil lalu. Semoga Allah menanamkan dalam diri
kita kebeningan hati agar bisa menyikapi segala sesuatu dengan benar; keteguhan
tekad sehingga tidak mudah patah semangat; juga memberikan jalan keluar dalam
segala persoalan yang kita hadapi. Semoga Allah mengumpulkan di bawah teduh
bendera Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, para keluarga dan sahabat
beliau, para ulama dan para masyayikh kita. Semoga hidup kita husnul khatimah
dan apa yang kita perjuangkan bisa menjadi amal jariyah yang tidak putus hingga
akhir sejarah nanti.
رَبَّنَا يَسِّرْ لَنَا اُمُوْرَنَا
مَعَ الرَّاحَةِ لِقُلُوْبِنَا وَأَبْدَانِنَا وَالسَّلاَمَةِ وَالعَافِيَةِ فِيْ
دِيْنِنَا وَدُنْيَانَا. آمِيْنْ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.
Sekian.
Semoga sambutan ini bisa memberikan manfaat, dan tidak sekedar menjadi penghias
seremonial bagi Musyawarah Kerja ini. Selamat melaksanakan Musyawarah Kerja,
semoga dapat menghasilkan keputusan-keputusan terbaik dan bisa dilaksanakan
pada masa-masa yang akan datang.
Pasuruan,
25 R. Tsani 1436
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
d. Nawawy Sadoellah
Katib
Majelis Keluarga Pondok Pesantren Sidogiri
Subscribe to:
Posts (Atom)
Daftar Blog Saya
My Blog List
My Blog List
Text
My Blog List
Pengunjung
d
my clock
my calender
my blog
music
spiderman
About Me
- Unknown
Followers
suara nabawwi
music
aku
semut
Pages
bibil
Blogger templates
guru
M.MU'TASHIM BILLAH. Powered by Blogger.
Translate
Search
Popular Posts
-
11 ARTIS PALING CANTIK DI INDONESIA Irfan Addriadi 13 Comments UNIK DAN ANEH Kamis, 18 April 2013 11 Artis Paling Cantik...
-
video/mp4;+codecs="avc1.64001F,+mp4a.40.2" hd720 video/webm;+codecs="vp8.0,+vorbis" medium video/mp4;+codecs="avc1...
-
10 Artis Muda Indonesia Paling Cantik Melihat aksi-aksi artis muda wanita Indonesia memang memberi semangat tersendiri. Bagaimana tidak, m...
-
10 Pondok Pesantren Terbaik dan Terpopuler di Indonesia versi bibil 1. Pondok Pesantren Langitan (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah) Pond...
-
Sangat sulit mencari Wanita perawan indonesia Komisi Nasional Perlindungan Anak merilis data yang menyebutkan 62,7 persen remaja s...
-
FATIN SHIDQIA JADI CEWEK BERHIJAB PERTAMA DI COVER MAJALAH bibils' fans pasuruan Keberhasilan Fatin Shidqia Lubis dalam memenangkan...
-
Beranda » fakta » wanita » 10 Kota di Indonesia Yang Memiliki Cewek Cantik Sebagai Mayoritas Penduduknya 10 Kota di Indonesia ...
-
Koleksi Video Ku ini adalah salah satu klip film kepompong.. kalian bisa saksikan secara seksama....... don't foget join my faceboo...
-
10 Foto Wanita Paling Manis di Indonesia Bagi pria - pria di seluruh dunia, wanita Indonesia terkenal sebagai wanita yang ma...
Popular Posts
-
11 ARTIS PALING CANTIK DI INDONESIA Irfan Addriadi 13 Comments UNIK DAN ANEH Kamis, 18 April 2013 11 Artis Paling Cantik...
-
video/mp4;+codecs="avc1.64001F,+mp4a.40.2" hd720 video/webm;+codecs="vp8.0,+vorbis" medium video/mp4;+codecs="avc1...
-
10 Artis Muda Indonesia Paling Cantik Melihat aksi-aksi artis muda wanita Indonesia memang memberi semangat tersendiri. Bagaimana tidak, m...
-
10 Pondok Pesantren Terbaik dan Terpopuler di Indonesia versi bibil 1. Pondok Pesantren Langitan (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah) Pond...
-
Sangat sulit mencari Wanita perawan indonesia Komisi Nasional Perlindungan Anak merilis data yang menyebutkan 62,7 persen remaja s...
-
FATIN SHIDQIA JADI CEWEK BERHIJAB PERTAMA DI COVER MAJALAH bibils' fans pasuruan Keberhasilan Fatin Shidqia Lubis dalam memenangkan...
-
Beranda » fakta » wanita » 10 Kota di Indonesia Yang Memiliki Cewek Cantik Sebagai Mayoritas Penduduknya 10 Kota di Indonesia ...
-
Koleksi Video Ku ini adalah salah satu klip film kepompong.. kalian bisa saksikan secara seksama....... don't foget join my faceboo...
-
10 Foto Wanita Paling Manis di Indonesia Bagi pria - pria di seluruh dunia, wanita Indonesia terkenal sebagai wanita yang ma...