4 Alasan terbuka peluang koalisi partai Islam
Reporter : Iqbal Fadil | Jumat, 18 April 2014 06:26
4
Figure terkait
Merdeka.com - Punya modal gabungan 31,9 persen suara hasil pemilu legislatif berdasarkan hitung cepat, partai politik Islam seharusnya bisa menjadi harapan umat Islam di pilpres bulan Juli mendatang. Mereka bisa menawarkan pasangan capres dan cawapres alternatif untuk bertarung melawan pasangan yang diusung partai besar.
Hitung cepat yang dilakukan Cyrus dan CSIS menempatkan partai-partai Islam menjadi partai menengah (kecuali PBB) dengan perolehan: PKB (9,2%), PAN (7,5%), PKS (6,9%), PPP (6,7%), dan PBB (1,6%). Sebaran suara ini cukup merata dan menggambarkan basis massa pendukung partai-partai tersebut.
Silaturahmi politik pun sudah dilakukan, terutama PKB dan PAN yang dilirik oleh partai besar yang ingin mengajak bergabung sebagai mitra koalisi. Namun hingga kini belum ada keputusan kemana masing-masing partai Islam itu akan berlabuh di antara tiga kubu capres yang ada. Apakah akan merapat ke Jokowi yang diusung PDIP, Aburizal Bakrie yang dijagokan Golkar, atau bergabung dengan Gerindra yang mengandalkan Prabowo Subianto.
Sementara itu, desakan agar parpol Islam bergabung dan mengusung sendiri capres juga datang dari tokoh-tokoh Islam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Politik Islam (FKPI). Menurut KH Cholil Ridwan salah satu tokoh FKPI, partai-partai Islam seharusnya tidak membonceng capres partai besar. Apalagi ormas Islam diklaim bakal mendukung jika gabungan parpol Islam berkoalisi.
Berikut beberapa alasan terbuka peluang koalisi partai Islam seharusnya bisa terjadi:
Hitung cepat yang dilakukan Cyrus dan CSIS menempatkan partai-partai Islam menjadi partai menengah (kecuali PBB) dengan perolehan: PKB (9,2%), PAN (7,5%), PKS (6,9%), PPP (6,7%), dan PBB (1,6%). Sebaran suara ini cukup merata dan menggambarkan basis massa pendukung partai-partai tersebut.
Silaturahmi politik pun sudah dilakukan, terutama PKB dan PAN yang dilirik oleh partai besar yang ingin mengajak bergabung sebagai mitra koalisi. Namun hingga kini belum ada keputusan kemana masing-masing partai Islam itu akan berlabuh di antara tiga kubu capres yang ada. Apakah akan merapat ke Jokowi yang diusung PDIP, Aburizal Bakrie yang dijagokan Golkar, atau bergabung dengan Gerindra yang mengandalkan Prabowo Subianto.
Sementara itu, desakan agar parpol Islam bergabung dan mengusung sendiri capres juga datang dari tokoh-tokoh Islam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Politik Islam (FKPI). Menurut KH Cholil Ridwan salah satu tokoh FKPI, partai-partai Islam seharusnya tidak membonceng capres partai besar. Apalagi ormas Islam diklaim bakal mendukung jika gabungan parpol Islam berkoalisi.
Berikut beberapa alasan terbuka peluang koalisi partai Islam seharusnya bisa terjadi:
0 comments:
Post a Comment