Indahnya Kebersama'an Antar Saudara

Indahnya Kebersama'an Antar Saudara

INDAHNYA KEBERSAMAAN ITU“Sesama muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, jangan menganiaya dan jangan mendiamkan. Siapa saja yang memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikannya. Siapa saja yang melapangkan satu kesulitan sesama muslim, niscaya Allah akan melapangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya pada hari kiamat. Siapa saja yang menutupi kejelakan seorang muslim Allah akan menutupi kejelekannya pada hari kiamat.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Itulah yang pertama saya tangkap ketika saya mengalami perjalanan 2 hari 1 malam ke daerah Bandung, tepatnya di daerahLembang. Hal itu sudah 4 hari saya terlewatkan sampai hari ini. Saya pergi ke sana dalam rangka mengemban suatu amanah yang harus diselesaikan. Dan salah satunya saya juga sebagai bagian dari itu. Karena itulah saya pergi ke sana untuk selain mengemban sebuah amanah sekaligus juga menjalin silaturahim dalam rangka halal bil halal. Namun sebelum saya sampai ditujuan yang saya tuju saya terlebih dahulu mengalami perjalanan panjang bersama-sama. Perjalanan bersama-sama yang cukup membuat hati saya tersentuh terhadap saudara-saudara seiman saya.
Dalam perjalanan saya kesana itu saya mendapatkan terlebih dahulu tebengan mobil dari saudara seiman saya yang memiliki kendaraan pribadi untuk menuju tujuan yang sama. Yakni, menuju Bandung tepatnya di daerah Lembang. Ya, dalam perjalanan itu saya seakan-akan mendapatkan oase yang sangat saya impi-impikan. Ternyata, oase yang saya impikan itu ternyata ada didalam mobil yang membawa kami dalam perjalanan panjang itu. Perjalanan menuju ke Lembang. Ya, didalam mobil itulah, mobil milik saudara seiman saya menemukan suatu kebersamaan antara sesama muslim tentunya. Disana kami berbagi cerita. Berbagi rasa. Dan berbagi ilmu. Sekali lagi itu yang membuat saya terharu. Dan betapa indahnya kebersamaan itu.
Kebersamaan. Ya, ke-ber-sa-ma-an itulah yang saya tangkap dalam perjalanan panjang itu. Walau bagi saya dalam perjalanan 2 hari 1 malam adalah singkat. Namun ada satu keterikatan yang menempel diantara kami. Saling berbagi dan saling memberi. Dimana saya dan saudara-saudara seiman saya yang ada di dalam mobil itu saling berbagi dalam satu tujuan untuk tujuan yang satu. Saling berbagi dalam kebersamaan. Didalam mobil itulah saya serta yang lainnya saling memberikan masukan dan perhatian dari masing-masing kami. Walau dalam segi usia saat itu kami sangat berbeda. Namun bagi saya tak ada masalah terpenting kami satu kebersamaan. Saling berbagi dan saling memberi serta menjalin ukhuwah islamiyah yang kokoh sesama muslim tentunya. Memang dalam mobil itu saya dan yang lainya hanya ada 5 orang (sewaktu saya belum pulang dari Bandung)–sesudahnya dari  acara itu. Acara halal bil halal kami berubah menjadi 6 orang dalam satu mobil itu. Tentu jelas didalam mobil itu kami saling menghormati satu dengan yang lainnya. Dan satu muhrim!
Entahlah, saya tidak tahu apakah hal itu saya dapatkan seperti yang saya rasakan saat itu. Saya juga tak tahu. Ya, dalam sebuah perjalanan 2 hari 1 malam dalam perjalan menuju—kembali dari Bandung, Lembang dalam suatu amanat yang harus diselasaikan. Saya juga tak tahu? Namun saya yakin hal kebersamaan dan berbagi seperti itu takkan pudar walau sampai dimakan waktu jika kami sudah terpisah di masing-madsing tempat tinggal. Entahlah. Namun yang pasti yang saya rasakan betapa indahnya kebersamaan saat itu. Ke-ber-sa-ma-an!
Satu harapan dalam hati saya semoga hal itu terus berjalan hingga akhir hayat untuk satu tujuan. Saling berbagi dan memberi sesama. Apalagi sesama muslim bersaudara. Halnya seperti dua jari manis saling berdekatan. Seperti muslim terhadap muslim lainnya. Ya, semoga saja saya khususnya bisa merasakan hal itu samapi sekarang ini dan pada umum kepada sesama muslim lainnya.